• Berdagang dengan Allah




    Seorang pria agak sedikit tua menggunakan baju lusuh masuk ke dalam sebuah toko megah dan mewah. Dari bajunya kelihatan kalau pria tersebut seorang fakir. Para pengunjung memandang rendah dengan pandangan aneh terhadap pria tersebut, tetapi tidak dengan pemilik toko, seorang pebisnis yang masih remaja dan sudah matang. Pemilik sangat ramah dan mendatangi pria tua tersebut dan menanyakan perihal apa yang pria tua itu cari.

    Ternyata pria tua itu mencari selimut untuk dia dan anak-anaknya akan tetapi dia hanya membawa uang seadanya. Pria tua itu meminta selimut yang tidak terlalu bagus hanya untuk melindungi anak-anaknya dari kedinginan. Akan tetapi, pemilik toko memberikannya selimut yang sangat bagus dan tentunya tidak murah, tetapi pemilik toko menyebutkan harga nya pas dengan uang yang pria itu bawa. Kemudian, pria itu pulang dengan keadaan yang sangat gembira.

    Sontak para pengunjung toko yang mengetahui harga sebenarnya selimut itu merasa heran dan bertanya: “Kemarin kau jual kepadaku selimut itu dengan harga yang mahal, tetapi hari ini kau menjualnya dengan sangat murah? Tanya salah seorang pengunjung. Pemilik toko menjawab: “Memang selimut itu harganya mahal, aku menjual kepadamu dengan harga yang pas, tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia, dan hari ini aku berdagang dengan Allah.”

    Pemuda remaja pemilik toko sengaja tidak memberikan langsung selimut agar menjaga harga diri pria tua itu, agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah hingga merasa malu. Pemuda remaja pemilik toko itu berharap pria tua tadi dan anak-anaknya terhindar dari cuaca dingin yang sebentar lagi datang. Dia  pun berharap Allah menghindarkan dia dan keluarganya dari panasnya siksa api neraka. 

  • You might also like

    Tidak ada komentar: